Selasa, 15 Oktober 2013

PENDAPAT MENGENAI PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM PERKULIAHAN


NAMA                         :           MUHAMMAD NAUFAL ABIYYU

KELAS                          :           3KA38

NPM                            :           14111910

TUJUAN PENULISAN  :           DESKRIPTIF

 

PENDAHULUAN

Dalam perkuliahan semester 5 ini, saya mendapatkan Mata Kuliah Bahasa Indonesia di Universitas Gunadarma. Tujuan dan fungsi khusus pembelajaran dari Mata Kuliah Bahasa Indonesia ini adalah mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar, baik secara lisan dan terutama tulisan sebagai sarana pengungkap gagasan ilmiah. Menurut salah satu sumber ada beberapa faktor atau aspek supaya tujuan dan fungsi khusus di atas dapat tercapai, yaitu:

1.      Ragam bahasa

2.      Ejaan

3.      Diksi

4.      Kalimat

5.      Alinea

6.      Perencanaan penulisan karangan ilmiah

7.      Kerangka karangan

8.      Kutipan dan catatan kaki

9.      Abstrak dan daftar pustaka.

Menurut saya, ke-sembilan aspek atau faktor yang ada di atas dapat memenuhi tujuan maupun kebutuhan yang diperlukan demi tercapainya tujuan yang dijelaskan di atas tadi. Berikut alasannya mengapa saya setuju dengan sembilan aspek tersebut.

            Aspek yang pertama yaitu ragam bahasa. Pertama apa sih arti dari ragam bahasa? Ragam bahasa sendiri artinya adalah variasi dalam pemakaian bahasa, yaitu perbedaan penutur, media, situasi, dan bidang. Nah, tiap-tiap individu pasti mempunyai gaya tersendiri dalam berbahasa, itulah yang dimaksud dengan perbedaan tutur kata bahasa. Sedangkan perbedaan media yang digunakan dalam berbahasa menentukan juga ragam bahasa yang digunakan sehingga bahasa yang tertulis berbeda dengan bahasa lisan. Situasi pada saat pembicaraan yang dilakukan akan sangat berpengaruh terhadap ragam bahasa yang digunakan sehingga ragam bahasa pada situasi santai akan sangat berbeda dengan situasi yang formal atau resmi. Ragam bahasa yang digunakan pada bidang yang berbeda mempunyai ciri yang berbeda pula, contohnya bahasa jurnalistik berbeda dengan ragam bahasa sastra.

            Aspek yang kedua adalah ejaan. Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ucapan dan bagaimana hubungan antar lambang-lambang itu. Ejaan sangat diperlukan dalam mencapai tujuan di atas karena ejaan adalah bagaimana kita menulis huruf, menulis kata dan memakai tanda baca dengan baik. Ejaan ini dapat mencerminkan dari bahasa mana sebuah kata dipinjam.

            Kemudian faktor ketiga yaitu diksi. Diksi bisa diartikan sebagai pilihan kata, gaya bahasa, ungkapan-ungkapan pengarang untuk mengungkapkan sebuah cerita. Penguasaan dalam pengolahan kata merupakan kunci utama untuk berucap dengan indah, enak didengar dan idenya yang disampaikan pembicara atau penulis dapat dipahami dengan baik. Supaya mampu mendapatkan kata agar dalam pembacaan dan pengertiaannya tepat makanya dibutuhkan aspek diksi dalam berbahasa.

            Faktor keempat yaitu kalimat. Kalimat yaitu gabungan dua kata atau lebih yang menghasilkan sebuah pengertian dan pola intonasi akhir. Dalam berbahasa dengan baik sangat dibutuhkan kalimat yang baik penyusunan atau penggabungannya, karena dengan penggabungan kata yang baik secara otomatis kalimat dapat dengan mudah dimengerti.

            Alinea adalah kumpulan kalimat yang saling berhubungan yang merupakan hasil dari sebuah gagasan. Dalam berbahasa Indonesia tema atau gagasan atau pokok pikiran sangat dibutuhkan karena dengan gagasan inti ini dapat ditangkap maksud dari pembicaraan tersebut.

            Antara perencanaan penulisan suatu karangan ilmiah, dan kerangka karangan, kutipan dan catatan kaki serta abstrak dan daftar pustaka mempunyai hubungan yang erat karena keempat aspek tersebut saling melengkapi satu dengan yang lainnya. Misalnya ketika seseorang ingin membuat karangan ilmiah dia terlebih dahulu harus membuat kerangka karangannya. Karena dengan kerangka karangan ini penulis dapat membuat judul dan konsep dan lainnya yang berhubungan dengan penulisan karangan ilmiahnya. Kutipan artinya gagasan, ide, pendapat yang diambil dari bermacam sumber. Proses mengambil gagasan itu disebut mengutip. Mengapa perlu kutipan dalam tulisan ilmiah? Kutipan adalah penguatan argumentasi dalam sebuah karangan sehingga penulis tidak perlu membuang waktu untuk menyelidiki suatu hal yang sudah dibuktikan kebenarannya oleh penulis lain, dia cukup mengutip karya orang lain tersebut. Catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah. Catatan kaki penting dalam penulisan karangan ilmiah karena penulis karangan dapat memberikan keterangan ataupun komentar, serta menjelaskan mengenai sumber kutipan atau pedoman penyusunan daftar bacaan. Abstrak merupakan bagian yang menjelaskan pokok masalah dalam karya ilmiah. Abstrak adalah bagian yang sangat erat hubungannya dengan karya ilmiah karena abstrak bertujuan untuk menjelaskan tentang apa yang terdapat dalam suatu karya ilmiah kepada pembaca secara singkat. Sedangkan daftar pustaka adalah halaman yang isinya berupa daftar sumber referensi yang dipakai dalam penulisan karya ilmiah. Penting dalam suatu penulisan karya ilmiah karena dengan daftar pustaka, penulis dapat memberikan deskripsi yang penting tentang buku, artikel, majalah dan sumber referensi lainnya secara keseluruhan. Selain itu pembaca karangan ilmiah tersebut dapat mengetahui lebih dalam informasi yang ada dalam karya ilmiah tersebut dengan mencarinya lewat bantuan daftar pustaka.

            Kesimpulannya semua kesembilan aspek di atas sangat dibutuhkan demi mencapai tujuan “mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar, baik secara lisan dan terutama tulisan sebagai sarana pengungkap gagasan ilmiah” karena kesembilan aspek di atas mempunyai hubungan yang saling mengisi atau berhubungan antara satu aspek dengan aspek yang lainnya sesuai yang telah dijelaskan di atas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar