I.
TEORI
i.
Motivasi
Teori Herzberg
Frederick Herzberg (Hasibuan,
1990 : 177) mengemukakan teori motivasi berdasar teori dua faktor yaitu faktor
higiene dan motivator. Dia membagi kebutuhan Maslow menjadi dua bagian yaitu
kebutuhan tingkat rendah (fisik, rasa aman, dan sosial) dan kebutuhan tingkat tinggi
(prestise dan aktualisasi diri) serta mengemukakan bahwa cara terbaik untuk
memotivasi individu adalah dengan memenuhi kebutuhan tingkat tingginya.
Menurut Hezberg, faktor-faktor
seperti kebijakan, administrasi perusahaan, dan gaji yang memadai dalam suatu
pekerjaan akan menentramkan karyawan. Bila faktor-faktor ini tidak memadai maka
orang-orang tidak akan terpuaskan (Robbins,2001:170).
ii.
Komunikasi
Teori Onong
Uchjana Effendy
Komunikasi
adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain
untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan
(langsung) ataupun tidak langsung (melalui media).
iii.
Konflik
Teori
Coser
Konflik dapat merupakan proses yang bersifat
instrumental dalam pembentukan, penyatuan dan pemeliharaan struktur sosial.
Konflik dapat menempatkan dan menjaga garis batas antara dua atau lebih
kelompok. Konflik dengan kelompok lain dapat memperkuat kembali identitas
kelompok dan melindunginya agar tidak lebur ke dalam dunia sosial
sekelilingnya.
iv.
Kepemimpinan
Teori Robbins dan Coulter
Kepemimpinan menurut Shared Goal, Hemhiel & Coons adalah sikap pribadi, yang memimpin
pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Kepemimpinan yang
demokratis menurut Robbins dan Coulter (2002) mendeskripsikan pemimpin yang
cenderung mengikutsertakan karyawan dalam pengambilan keputusan, mendelegasikan
kekuasaan, mendorong partisipasi karyawan dalam menentukan bagaimana metode
kerja dan tujuan yang ingin dicapai, dan memandang umpan balik sebagai suatu
kesempatan untuk melatih karyawan.
v.
Pengembangan Karier
Teori Veithzal Rivai
Menurut Veithzal Rivai (2009 : 274),
bahwa : “Pengembangan karier adalah proses peningkatan kemampuan kerja individu
yang dicapai dalam rangka mencapai karir yang diinginkan”.
II.
ALASAN
1. Motivasi
Untuk teori motivasi saya memilih
teori Herzberg, karena setiap orang pasti membutuhkan suatu motivasi untuk
mencapai cita-citanya atau goalnya masing-masing. Dengan motivasi ia akan
selalu terpacu untuk memenuhi kebutuhannya. Dan dengan motivasi itu, seorang
individu bisa bertindak dengan tepat untuk mencapai goalnya. Motivasi juga
untuk merubah belief seseorang sehingga dapat menghilangkan mental blok yang
menjadi penghambat kesuksesannya.
2. Komunikasi
Saya memilih komunikasi menurut Onong Uchjana Effendy karena komunikasi itu merupakan cara untuk menyampaikan pesan yang
bisa berupa ajakan, memberi tahu, mengubah sikap ataupun perilaku kepada
seseorang.
3. Konflik
Alasan
saya memilih konflik menurut Coser yaitu karena konflik pasti dibutuhkan jika
kita ingin melindungi ataupun memperkuat identitas kelompok, supaya tidak
terpengaruhi oleh dunia sosial di sekelilingnya yang bisa saja kelompok yang
terlibat konflik tersebut memiliki sifat yang negatif.
4. Kepemimpinan Demokratis
Dari semua tipe kepemimpinan yang ada,
saya memilih tipe kepemimpinan demokratis menurut Robbins dan Coulter. Saya
kira tipe kepemimpinan demokratis adalah tipe kepemimpinan yang terbaik. Alasan
memilih tipe demokratis ini adalah karena tipe kepemimpinan ini selalu
mendahulukan kepentingan kelompok dibandingkan dengan kepentingan individu. Selain
itu untuk mengambil keputusan pemimpin ini cenderung untuk mengikutsertakan
karyawannya. Dengan begini bawahan akan merasa dihargai oleh si atasannya.
5. Pengembangan karier
Saya memilih pengembangan karier
menurut Veithzal Rivai karena Pengembangan karir membantu pencapaian tujuan
perusahaan dan tujuan individu. Seorang karyawan yang sukses dengan prestasi
kerja sangat baik kemudian menduduki posisi jabatan yang lebih tinggi, hal ini
berarti tujuan perusahaan dan tujuan invidu tercapai.
III.
KESIMPULAN
Kesimpulan Dari penulisan yang saya buat di atas
dapat ditarik suatu kesimpulan di mana setiap individu pasti membutuhkan
motivasi untuk bertindak dengan tepat untuk mencapai goalnya. Suatu kinerja
seseorang harus memenuhi suatu syarat-syarat tertentu untuk menghasilkan
sesuatu yang baik terhadap karirnya dengan begitu kinerja yang dihasilkan oleh
orang itu akan menjadi baik dan efisien dalam prosesnya. Dalam karir juga
dibutuhkan komunikasi sehingga bisa meminimalisir terjadinya kesalahan dalam
pengerjaan tugas. Konflik juga dibutuhkan oleh suatu kelompok untuk memperkuat
identitasnya. Seorang pemimpin yang baik harus mau menerima saran yang baik
dari bawahannya dan juga harus menitikberatkan kerjasama dalam setiap penyelesaian
masalah. Seseorang individu juga harus mengembangkan karirnya, supaya dapat
membantu menduduki posisi jabatan yang lebih tinggi dan membantu tujuan
individu itu sendiri dan bahkan perusahaannya.
sumber :
-
http://teorionline.wordpress.com/2010/01/25/teori-motivasi-herzberg-dan-mcclelland/
-
http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_definisi_komunikasi
-
http://mindofmeilasari.blogspot.com/2012/05/konflik-menurut-lewis-coser.html
-
http://fahmiiamii10.blogspot.com/
-
http://ngobrolpanas.blogspot.com/2012/04/tipe-dan-gaya-kepemimpinan-organisasi.html